Senin, 08 Agustus 2011

Tentang Pendidikan



Apa itu pendidikan? Dan mengapa sebuah pendidikan dapat berarti besar bagi sebagian orang? Nah, mari simak artikel ini. Pendidikan identik dengan sekolah padahal sebenarnya arti pendidikan sangatlah luas. Di Indonesia sendiri pendidikan hanya dianggap penting oleh sebagian orang padahal pendidikan sangatlah penting. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Apa jadinya bila pembangunan di Indonesi tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan? Walaupun pembangunan fisiknya baik tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan dating hari dimana Negara dan Bangsa ini akan hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan ini. Mengenai masalah pendidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang masih rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang professional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan undang-undang pendidikan yang kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu negeri kita kedepanya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota atau kabupaten. Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinay dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus menempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada naiknya anggaran saja. Sebab percuma saja jika kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan wajib belajar sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global. Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk di realisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidak adilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim. Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki system administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi pada kenyataannya sekolah-sekolah gratis yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pernyataan, “Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”

Tidak ada komentar: